27 Desember 2009

surat

“satu yang saya harapkan dari hidup,adalah untuk menjadi pendendam.karena saya hidup di lingkungan dimana orang yang seharusnya saya sayang,membenci saya.tidak,saya tidak melakukan sesuatu yang salah.tetapi saya dibenci dan didendami.saya masih tertawa dan saya tidak menunjukan sakit hati saya di depan mereka,tetapi di hati saya yang paling dalam,saya tidak mau,saya ingin menjadi seorang yang pendemdam atas apa yang saya dapatkan,hinaan,perendahan harga diri,dan semuanya.saya ingin menunjukan betapa benci saya terhadap mereka,berapa tetes air mata yang saya keluarkan karena perbuatan mereka.”

Saya akan berbicara pada kalian…

Saya mengakatakan itu dari lubuk hati saya yang paling dalam.saya merasa cukup atas semua yang kalian perbuat kepada saya.saya tidak butuh kepedulian kalian,maka saya bilang,anggaplah saja saya sudah mati dengan begitu kalian tidak akan ikut campur dengan urusan saya.

Saya tidak minta hidup seperti ini,saya meneteskan keringat,air mata,saya mendapat hinaan,cacian,dan harga diri saya direndahkan semua demi mencapai tujuan saya,untuk menjadi seseorang yang kelak bisa membahagiakan mereka yang saya sayang dan untuk mempertahankan prinsip saya,dan saya berpegang teguh pada itu.

Jika Tuhan memberi saya kesempatan,saya akan bertanya kepada kalian,”apa yang saya perbuat,sampai-sampai kalian melakukan ini semua kepada saya?” tapi sayang, itu gak mungkin karena sekarang saya tau,kalian memang peduli kepada saya,kalian peduli karena kalian ingin mencari kesalahan saya,bukan peduli akan penderitaan saya.

Saya ingin kalian tau,seberapa besar pengorbanan mereka yang ingin membela harga diri saya yang kalian injak.sejak kecil kami sudah mengalaminya,kami direndahkan habis-habisan dan kami selalu menjadi tersangka atas kesalahan yang kalian perbuat.Kami juga selalu menjadi korban atas keegoisan,kejahatan kalian.Sekarang saya Tanya, apakah kalian puas telah membuat saya begini?

Atas apa yang kalian perbuat selama ini,saya sadar bahwa inilah saatnya saya harus bangkit dari belenggu sengsara yang kalian buat untuk saya.dan kalian harus ingat,setiap tindakan jahat kalian bagaikan meninggalkan sebuah box yang penuh berisi kenangan yang menyakitkan,box itu kalian letakkan di dalam hati saya dan kini kuncinya hilang sehingga kenangan itu tidak akan pernah keluar dari dalam box yang berada di hati saya.

Nama kalian sekarang saya hapus dari pikiran saya,saya tidak akan peduli lagi jika kalian menderita atau kesusahan,sebagaimana kalian tidak peduli dengan saya.Dan saya sama sekali tidak merasa sedih,saya bahagia,saya bahagia karena saya yakin bahwa apa yang kalian perbuat pada saya pasti akan dibalas suatu saat.

Saya ingatkan,suatu ketika jika saya dengar kalian mengetuk pintu saya untuk meminta pertolongan,maka saya katakan “pergilah kalian,saya tidak akan mengijinkan orang seperti kalian menginjakan kaki di tempat saya.”

Terimakasih

*ini bukan tentang gue.gue Cuma describe kehidupan seseorang yang udah ngajarin gue banyak hal,dari semua penderitaan yang dia alami.Bagi kalian yang nyadar,please bertindaklah secara masuk akal,pikir baik-baik sebelum berbuat sesuatu.introspeksi diri kalian sendiri.apa kalian belum cukup puas ngeliat penderitaannya ?*

0 comments:

Posting Komentar